ANALISIS KEGIATAN MEDIA RELATIONS PT BUMI SERPONG DAMAI DALAM MENINGKATKAN CITRA BUMI SERPONG DAMAI
ANALISIS KEGIATAN MEDIA RELATIONS
PT BUMI SERPONG DAMAI DALAM
MENINGKATKAN CITRA BUMI SERPONG DAMAI
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Nama : Evita Febriyanti Taufan
NIM : 15110190462
Konsetrasi : Public Relations
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang Masalah
Public
Relations atau yang dikenal sebagai Hubungan Masyarakat diketahui juga
sebagai orang yang melaksanakan bidang yang berkaitan dengan mengelola citra
dan reputasi seseorang atau lembaga dan perusahaan dimata publik. Public Relation adalah proses interaksi
dimana Public Relation menciptakan
opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan
keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari
publiknya. Public Relations juga
memiliki tugas yang besar bagi suatu perusahaan yaitu menjaga citra baik yang
dimiliki perusahaan tersebut. Hal ini tidak luput dalam melakukan fungsinya
dalam komunikasi seperti manajemen krisis (crisis
management), hubungan pelanggan (customer
employee), hubungan industry (industry
relations), hubungan dengan media (media
relations), mediasi, publisitas, menulis pidato, dan guest/visitor
relations (Nova, 2011, p.19-40)
Sebagai praktisi Public Relations, berhubungan dengan
media sudah merupakan hal yang bukan lagi rahasia umum. Hal ini dikarenakan
media dan keberadaan Public Relations
yang saling bersinggungan dan membutuhkan satu sama lain, agar berita yang
disampaikan dapat tersalurkan ke public atau masyarakat luas Relations tentu tidak bisa menjangkau,
sasarannya yang terbagi dan tersebar luas tanpa bantuan media, begitupun
sebaliknya dengan media.. Apabila dengan hanya menggunakan komunikasi secara
langsung dimana harus memberitahukan beritanya satu per satu ke masyarakat,
seorang Public
Dalam suatu manajemen,
media massa berguna memperlancar fungsi dan peranannya Public Relations sebagai alat, pendukung
dan media kerja sama untuk kepentingan di dalam hal penyampaian pesan,
informasi, publikasi dan aktivitas komunikasi Public Relations dengan pihak publik. Munculnya berita di media
massa sangat bergantung pada kepiawaian seorang petugas Public Relations dalam menyiasati media
massa. Untuk itu, seorang Public Relations
harus mampu menguasai prinsip-prinsip kehumasan dan Media Relations yang baik.
Media
Relations adalah aktivitas komunikasi Public Relations untuk menjalin
pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian
publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang. Maka dengan itu, Public Relations dan Media Massa sangat
berhubungan satu sama lain. Praktisi PR harus dapat menjaga hubungan baik antar
media agar dapat bekerja sama baik antar satu sama lain. Media Relations dalam pelaksanaannya mempunyai hubungan dengan pers
dalam arti yang luas. Karena selama ini, pers dikenal memiliki dua pengertian
yaitu dalam arti sempit maupun dalam arti yang luas. Arti pers dalam arti
sempit yaitu media cetak, namun dalam arti yang luas pers mencakup semua media
penyiaran yang ada berupa majalah, televisi, koran, radio, internet dan surat
kabar.
Sudibyo
(2014) dalam buku Strategi Media
Relations menyatakan bahwa humas harus menjaga agar semua hubungan yang
terjalin antara stakeholders,
perusahaan dan masyarakat dalam pembentukan reputasi maupun citra positif
merupakan orientasi utama dalam komunikasi kehumasan. Pentingnya komunikasi dan
pemberitaan yang disampaikan ke media juga menunjukkan ke masyarakat tentang
reputasi yang baik bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Reputasi juga yang
menjadi salah satu faktor penting utama dalam organisasi untuk mempertahankan
eksistensi keberadaan organisasi atau pun perusahaan dalam jangka panjang.
PT Bumi Serpong Damai adalah
pengembang pembangunan suatu kota
mandiri di atas lahan seluas sekitar 6000 hektar.
Sejak tahun 1989 perusahaan tersebut telah mengembangkan Kota Bumi Serpong
Damai, yang berada di Kabupaten Serpong di Kabupaten Tangerang dekat Jakarta.
Bumi Serpong Damai City merupakan kawasan hunian dan bisnis terpadu yang
dilengkapi dengan infrastruktur pendukung seperti taman, pusat pendidikan dan
hotel. Perusahaan ini merupakan unit dari Grup Sinar Mas, salah satu
konglomerat terbesar di Indonesia. PT Bumi Serpong Damai, salah satu pengembang
kota mandiri terbesar di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari Sinar Mas
Land, berdiri sejak tahun 1984 untuk membangun kota BSD City yang terletak di
sebelah barat daya Jakarta. Dengan luas area kurang separuh dari kota Paris,
BSD city merupakan sebuah perencanaan tata area komersil dan bisnis.
Pembangunan BSD CIty bertumpu pada satu hal,
bagi orang yang menetap, bekerja dan bersenang-senang di dalamnya. Penghuni
kelak akan menikmati berbagai Kenyamanan Hidup Berkualitas dalam rumah yang
nyaman, ruang bisnis, dan tempat berbelanja, serta berbagai sarana pendidikan
sekaligus berrekreasi dalam satu kota, lingkungannya pun lebih sehat untuk
dihuni. Perencanannya didasarkan pada visi komunitas berbasis kota, sehingga
dapat dijumpai berbagai perumahan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau,
kawasan bisnis berteknologi tinggi serta dikelola secara profesisonal, dan
tersediannya berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi. Sejak tahun 2008,
Perusahaan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
dengan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2011 sebesar 17 triliun
PT Bumi Serpong Damai yang memiliki Visi
untuk menjadi pengembang kota mandiri terkemuka dengan membangun kota yang
nyaman, dinamis, dan lingkungan yang sehat. Dan misi untuk membangun kota baru
yang menyediakan produk pemukiman untuk semua segmen serta produk komersil yang
meliputi usaha kecil, mengengah
sampai dengan perusahaan besar.
Dan meningkatkan
nilai tambah kepada para pemangku kepentingan
Pembahasan penelitian
yang diajukan oleh penulis yaitu hasil penelitan yang
difokuskan kepada strategi Media Relations sebagai salah satu kegiatan Public Relations dalam mempertahankan
citra positif perusahaan yang dipilih, dimana semakin banyaknya persaingan
bisnis developer pemukiman. Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk mengkaji
pelaksanaan strategi Media Relations yang dilakukan oleh Public Relations PT Bumi Serpong Damai dengan melakukan
pendekatan terhadap media massa salah satunya adalah media cetak, yakni
menjalin hubungan yang baik dengan beberapa media.
PT Bumi Serpong Damai
memiliki citra positif di mata publik salah satu contohnya dengan di buatnya
berita dari media Jakarta Kita dengan judul PT Bumi Serpong Damai Terima
Penghargaan Golden Award. PT Bumi Serpong Damai yang diwakili oleh Managing
Director President Office Sinar Mas Land, Dhony Rahajoe, menerima penghargaan Golden
Award di acara “Forbes Indonesia Best of The Best Award” di Jakarta pada hari
Jumat 21 Oktober 2016.
Event yang digelar majalah Forbes Indonesia tersebut memilih 50
perusahaan terbaik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kinerja
jangka panjang yang gemilang. Perusahaan dalam daftar “Best of the Best”
melewati proses penilaian dengan melihat kinerja jangka panjang mereka
berdasarkan beberapa metrik seperti pertumbuhan penjualan, laba bersih, dan return
on equity. Sehingga, perusahaan yang berhasil masuk dalam daftar merupakan
perusahaan yang konsisten dengan kinerja pertumbuhan mereka dalam jangka waktu
tiga sampai lima tahun. Sementara itu, penghargaan Golden Award di berikan
kepada perusahaan yang meraih penghargaan ini lima kali berturut-turut dalam
lima tahun di ajang “Forbes Indonesia Best of The Best Award”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas, bahwa untuk meningkatkan
citra positif Bumi Serpong Damai peneliti merumuskan masalah peneltian sebagai
berikut:
1. Bagaimana proses kegiatan Media Relations
yang dilakukan Public Relations PT Bumi Serpong Damai untuk meningkatkan citra
positif Bumi Serpong Damai?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang telah dipaparkan di atas, bahwa untuk meningkatkan citra
positif Bumi Serpong Damai maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses strategi kegiatan
Media Relations yang dilakukan Public Relations PT Bumi Serpong Damai untuk
meningkatkan citra positif Bumi Serpong Damai.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Secara akademis hasil
penelitian ini dapat memperkaya dan mengembangkan ilmu komunikasi, serta
dapat menambah literatur ilmiah yang berkaitan di bidang Public Relations,
yaitu ilmu mengenai Media Relations sehingga dapat bermanfaat dalam
pengembangan kualitas dan kuantitas.
1.4.2
Manfaat Praktis
Penelitian ini
diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi Public Relations sebuah
perusahaan permukiman melalui pelaksanaan Strategi Media Relations yang
dilakukan Public Relations PT Bumi Serpong Damai.
BAB
II
KERANGKA
TEORITIS
2.1 Hasil Peneltian Sebelumnya
Penelitian mengenai
Media Relations telah banyak dilakukan sebelumnya. Pada bagian ini akan
disajikan beberapa penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini. Hal
ini bertujuan untuk melihat persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan
pada penelitian sebelumnya. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk menambah
ilmu pengetahuan terutama pada teori Media Relations.
Pertama peneliti akan membandingkan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mahasiswi Universitas Mercubuana Jakarta Fakultas Ilmu
Komunikasi, Nurmalita, pada tahun 2008 yang berjudul “AKTIVITAS HUMAS PT.
INTERMATRIX DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS” Dalam penelitiannya,
skripsi ini membahas mengenai media relations yang di jalin antara PT.
Intermatrix dengan media. Metode penulisan yang digunakan yaitu metode
kualitatif studi kasus dengan pemaparan secara deskriptif. Metode pengumpulan
data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Persamaan dari penelitian yang akan peneliti lakukan
yaitu sama-sama mengangkat tema mengenai media relations perusahaan dengan
pendekatan kualitatif serta metode pengumpulan data yang sama dengan
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan perbedaannya
terletak pada permasalahan penelitian, subjek, objek, tujuan penelitian dan
lokasi penelitian. Permasalahan penelitian yang akan peneliti ambil mengenai
mengkaji strategi hubungan Public Relations dengan media dalam meningkatkan
citra BSD City pada perusahaan PT Bumi Serpong Damai sedangkan penelitian yang
dilakukan Nurmalita yaitu peran Public Relations PT Intermatrix dalam menjalin
hubungan dengan Media Pers.
Kedia peneliti membandingkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sandra Olga, pada tahun 2013 yang berjudul “STRATEGI MEDIA RELATIONS
CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION 2013”. Penelitian
Sandra sebelumnya membahas pentingnya rancangan media relations untuk membuat
beraneka ragam acara untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya publikasi dengan
pelaksanaan yang matang dan terorganisir. Hasil strategi tersebut adalah
mengelola relasi, mengembangkan strategi, dan mengembangkan objek yang menjadi
data olahan peneliti.
Tabel 1 Penelitian Sebelumnya
No.
|
Peneliti
|
Judul
|
Teori
|
Metodologi
|
Hasil
Penelitian
|
1.
|
Nurmalita
|
AKTIVITAS HUMAS PT. INTERMATRIX DALAM MEMBINA
HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS
|
Media
Relations Theory
|
Kualitatif,
Analisis Isi
|
Humas
PT Intermatrix membina hubungan baik dengan media pers. Agar terus dapat
menjaga reputasi yang dimiliki PT Intermatrix. PT Intermatrix menyadari bahwa
media memiiki peran penting bagi perusahaannya. Salah satu media yang
menjalin hubungan baik dengan PT Intermatrix adalah Kompas.com
|
2.
|
Sandra
Olga
|
STRATEGI
MEDIA RELATIONS CIPUTRA WORLD SURABAYA DALAM SPECIAL EVENT HALLOWEENATION
2013
|
Media
Relations Theory
|
Kualitatif,
Analisis Isi
|
Membahas
pentingnya rancangan media relations untuk membuat beraneka ragam acara untuk
mendapatkan sebanyak-banyaknya publikasi dengan pelaksanaan yang matang dan
terorganisir. Hasil strategi tersebut adalah mengembangkan strategi, dan
mengembangkan objek yang menjadi data olahan peneliti.
|
2.2 Teori
Utama
2.2.1
Media Relations Teory
Perkembangan teknologi dan
pengaruhnya terhadap bentuk bentuk media massa memberikan pengaruh yang berarti
bagi perusahaan. Liputan yang baik di media akan memberikan pencitraan yang
baik pula bagi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai
produk perusahaan, dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal untuk
menginvestasikan modalnya bagi perusahaan. Aktivitas Public Relations inilah
yang menjalin relasi dengan media dan mendapatkan kepercayaan dari liputan
media.
Philip Lesly memberikan definisi
media relations sebagai hubungan dengan media untuk melakukan publisitas atau
merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Yosal Iriantara
mengartikan media relations merupakan bagian dari public relations eksternal
yang membina dan mengembangkan hubungan
baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan
publik untuk mencapai tujuan organisasi. Tampak bahwa pengertian media
relations berdasarkan pada relasi antara individu atau organisasi atau
perusahaan dengan media. Sehingga dapat disimpulkan pengertian media relations
adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau
publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan
individu maupun organisasi atau perusahaan. Dengan
demikian, media relations menempati posisi penting dalam pekerjaan seorang
Public Relations karena media massa menjadi gawang dan mengontrol informasi
yang mengalir ke masyarakat dalam suatu sistem sosial.
1) Fungsi Media Relations
Johnson & Johnson
menegaskan bahwa media memiliki peran serta fungsi yang sangat penting bagi
perusahaan, diantaranya:
a. Pertama, fungsi media relations dapat meningkatkan citra perusahaan
b. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
c. Meningkatkan point of selling dari produk dan jasa.
d. Membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis.
e. Meningkatkan relasi dari beragam publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
a. Pertama, fungsi media relations dapat meningkatkan citra perusahaan
b. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
c. Meningkatkan point of selling dari produk dan jasa.
d. Membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis.
e. Meningkatkan relasi dari beragam publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
Fungsi-fungsi inilah yang menempatkan media relations sebagai bagian dari aktifitas public relations. Bahkan John memberikan perhatian khusus pada posisi media relations. Bahwa Public Relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional yaitu:
a. Relasi Eksternal :
Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang di luar perusahaan, konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, orang-orang pemerintahan.
b. Relasi Internal :
Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan, manajer, sekitar pekerja pemegang saham, dan kelompok internal lainnya.
c. Relasi Media :
Komunikasi yang dilakukan
perusahaan dengan media massa.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian Media Relations adalah
relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau
publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya
tujuan-tujuan individu maupun organisasi/perusahaan.
Secara sederhana, bila digambarkan arus komunikasi dalam praktik Media
Relations itu akan muncul seperti
berikut ini:
Dari gambar tersebut maka Penulis
mendefinisikanya, bahwa organisasi/perusahaan
menyampaikan informasi, gagasan atau citra melalui media massa kepada
publik. Sedangkan publik, bisa
menyampaikan aspirasi, harapan, keinginan atau informasi melalui media massa pada organisasi. Namun publik
juga bisa menyampaikan secara langsung
melalui saluran komunikasi yang tersedia antara publik dan organisasi.
Saluran tersebut bisa berupa saluran
komunikasi formal, seperti layanan Customer Service. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
perusahaan menggunakan media massa
sebagai medium penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak
akses yang didapat publik dari media
massa berkaitan dengan produk atau layanan yang
diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat
kepercayaan publik. Pada akhirnya publik
akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media atau setidaknya publik dapat menjadi
saluran kembali yang secara tidak langsung
mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya melalui word of
mouth. Pada dasarnya, banyak pilihan
saluran komunikasi atau media yang bisa dipakai
perusahaan dalam menyampaikan pesan. Dalam kajian komunikasi massa ada
empat saluran komunikasi, yaitu media
antarpribadi, media kelompok, media massa, dan media publik.
Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardito DASAR-DASAR PUBLIK RELATIONS (2003:23) memberikan rincian yang sangat jelas
tentang strategi Komunikasi Public Relations dengan media. Strategi komunikasi
public relations dengan media tersebut adalah:
a.
By serving the media
Strategi ini adalah strategi dengan
memberikan pelayanan kepada media. Pada tataran ini, seorang Public Relations
dituntut untuk memberikan pelayanannya kepada media massa, sesuai yang
dibutuhkan oleh media massa tersebut. Pelayanan kepada media massa ini dapat
berupa menyiapkan jawaban serta memberikan jawaban maupun informasi yang
dibutuhkan oleh media massa pada saat saat tertentu, yang berhubungan dengan
informasi tentang perusahaan atau institusi tempat mereka berada.
b.
By establishing a reputation for reliability
Strategi
yang dilakukan oleh public relations sebagai upaya untuk menegakkan reputasi
perusahaan supaya perusahaan tersebut tetap dapat di percaya, untuk membangun
kepercayaan masyarakat.
c.
By supplying good copy
Strategi
dengan memasok naskah informasi yang baik. Naskah informasi dapat dibuat dalam
bentuk artikel berupa opini atau pendapat tentang suatu permasalahan.
d.
By coorperations in providing material
Strategi
keempat adalah strategi yang dilakukan dengan kerja sama yang baik dalam
menyediakanbahan indormasi. Yang menjadi penekanan dalam strategi ini adalah
penghargaan yang tinggi dari seorang public relations kepada media massa,
termasuk pekerja media.
e.
By providing verifications facilities
Seorang
Public Relations juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi
pekerja-pekerja media. Tujuannya adalah pekerja media merasa nyaman dalam
bekerja, yaitu ketika mereka liputan terhadap perusaan tempat public relations
itu bekerja.
f.
By building personal relationship with the
media.
Strategi ini merupakan strategi yang
dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara public relations
dengan media massa. Hubungan personal yang baik antara public relations dengan
pekerja media diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun
keterbukaan dan saling menghormati antar profesi masing-masing.
2.3 Teori Pendukung
2.3.1
Citra
Citra
adalah tujuan pokok bagi suatu organisasi atau perusahaan. Pengertian citra itu
sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari
penilaian, baik semacam tanda respect dan rasa hormat dari publik sekelilingnya
atau masyarakat luas terhadap organisasi atau perusahaan tersebut dilihat
sebagai sebuah badan usaha yang dipercaya, professional, dan dapat diandalkan
dalam pembentukan pelayanan yang baik.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1990:667) Citra adalah pemahaman kesan yang timbul karena
pemahaman akan suatu kenyataan. Sedangkan menurut Linggar dalam Teori dan Profesi Kehumasan serta
Aplikasinya (2000:69) bahwa “citra humas yang ideal adalah kesan yang
benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan serta pemahaman
atas kenyataan yang sesungguhnya.”
Menurut
Frank Jefkins dalam Public Relations (dalam Munandar, 1995:17-19)
mengemukakan bahwa ada beberapa jenis citra yang penting untuk diketahui oleh
seorang Public Relations.
Jenis-jenis
citra tersebut adalah :
1. Citra Bayangan (Mirror Image) adalah citra yang dianut oleh orang
dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
2. Citra Yang Berlaku (Current Image) adalah suatu citra atau pandangan
yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi atau perusahaan.
3. Citra Yang Diharapkan (Wish Image) adalah suatu citra yang diinginkan
oleh pihak manajemen. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik atau lebih
menyenangkan daripada citra yang ada.
4. Citra Perusahaan (Corporate Image)
adalah citra dari suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
Jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini
terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu
perusahaan, antara lain sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang dan
lain sebagainya.
5. Citra Majemuk (Multiple Image) adalah Citra ini dapat diterapkan pada
semua jenis organisasi atau perusahaan yang memiliki banyak unit dan pegawai
(anggota). Masing-masing unit dan individu memiliki perangai dan perilaku
tersendiri sehingga secara sengaja atau tidak sengaja, mereka pasti memunculkan
suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan
secara keseluruhan.
Tujuan dan Fungsi citra menurut Yulianita (1999:47) adalah :
1. Menciptakan
Public Understanding (pengertian publik)
Pengertian belum berarti persetujuan/
penerimaan, persetujuan belum berarti penerimaan. Dalam hal ini publik memahami
organisasi/perusahaan/instansi apakah itu dalam hal produk/jasanya,
aktivitas-aktivitasnya, reputasinya, perilaku manajemennya, dan sebagainya.
2. Public
Confidence (adanya kepercayaan publik terhadap organisasi kita)
Publik percaya bahwa hal-hal yang berkaitan
dengan organisasi/perusahaan/instansi adalah benar adanya apakah itu dalam hal
kualitas produk atau jasanya, aktivitas-aktivitas yang positif,reputasinya
baik, perilaku manajemennya dapat diandalkan, dan sebagainya.
3. Public
Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi
kita) baik dalam bentuk material (membeli produk kita) maupun spiritual (dalam bentuk
pendapat/ fikiran untuk menunjang keberhasilan perusahaan kita)
4. Public
Cooperation (adanya kerjasama dari publik terhadap organisasi kita)
jika ketiga tahapan di atas dapat terlalui maka akan mempermudah adanya
kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap organisasi kita guna
mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.
2.4 Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian yang
berjudul “ANALISIS KEGIATAN MEDIA RELATIONS PT BUMI SERPONG DAMAI DALAM
MENINGKATKAN CITRA BUMI SERPONG DAMAI” peneliti
menggunakan metode penelitian yaitu dengan metode kualitatif dimana metode
kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam buku penelitian kualitatif yang
dikarang oleh Andi Prastowo (2011) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Alasan peneliti mengapa menggunakan
metode kualitatif karena pengamatan yang akan dilakukan merupakan proses
analisis dari suatu variabel.
Tujuannya adalah membuat
gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselediki. Penelitian
kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang
bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan
demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana
peneliti adalah instrument kunci
Penulis menggunakan Studi Kasus dengan
pendekatan kualitatif karena penulis mencari sumber informarsi berupa
observasi, wawancara, dan dokumen. Menurut Bogdan dan Bikien (1982) Studi Kasus
merupakan pengujian secara rinci terhadap suatu latar atau satu orang atau
subjek atau suatu tempat dokumen atau suatu peristiwa tertentu. Penulis juga
ingin menyelidiki berbagai perspektif subjektif para partisipan yang diteliti
dengan eksplorasi yang mendalam guna menghasilkan penjelasan yang kaya,
terperinci, dan uraian yang menyeluruh. Riset kualitatif bertujuan untuk
memperjelas fenomena dengan sedalam-dalamnya. Riset ini tidak memerlukan
besarnya populasia atau sampel, disini yang lebih ditekankan adalah persoalan
kualitas dan bukan banyaknya data
Menurut Yin dalam buku penelitian kualitatif
yang dikarang oleh Ellys Lestari
Pambayun mengatakan bahwa sumber data dalam studi kasus dapat menggunakan
berbagai sumber data untuk mengungkapkan fakta dibalik kasus yang diteliti
sehingga dapat diyakini kebenarannya. Fakta dicapai melalui pengkajian
keterhubungan bukti-bukti dari berbagai sumber data sekaligus dokumen, rekaman,
observasi, wawancara terbuka, wawancara terfokus, wawancara terstruktur dan
survey lapangan.
Jenis penelitian kualitatif ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif, dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi
atau peristiwa dan tidak mecari dan menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis
atau membuat prediksi. Penelitian ini menggunaka metode kualitatif karena mampu
menghasilkan uraian yang cukup mendalam tentang bagaimana kegiatan Media Relations yang dilakukan
Public Relations PT Bumi Serpong Damai.
3.2 Tahap
Pengumpulan Data
3.2.1 Pengamatan Observasi
Dalam suatu penelitian, peneliti diwajibkan untuk
melakukan sebuah pengamatan atau observasi. Observasi merupakan salah satu
teknik atau metode dalam mengumpulkan data untuk keperluan penelitian ilmiah. Observasi juga memiliki beberapa pengertian
lain menurut para ahli. Menurut Prof. Heru, observasi adalah studi yang
dilakukan secara sengaja dan sistematis, terarah dan terencana pada tujuan
tertentu dengan mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang terjadi dalam suatu
kelompok orang dengan mengacu pada syarat-syarat dan aturan penelitian ilmiah.
3.2.2.
Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan kegiatan wawancara terhadap pihak PT Bumi Serpong Damai langsung
dikantor yang berada di BSD, Tangerang Selatan. Berikut adalah pertanyaan yang
sudah disiapkan untuk mewawancarai narasumber:
1.
Siapa nama Bapak/Ibu?
2.
Sudah
berapa lama Bapak/Ibu bekerja di PT Bumi Serpong Damai?
3.
Tugas
apa yang Bapak/Ibu Kerjakan dalam pekerjaan ini?
4.
Bagaimana
cara PT Bumi Serpong Damai dalam menjaga hubungan baik dengan media massa?
5.
Bagaimana
strategi media relations yang dilakukan oleh PT Bumi
Serpong Damai mempertahankan citra?
6.
Apa
saja bentuk-bentuk kegiatan media relations yang
dijalankan dalam mempertahakan citra PT Bumi Serpong Damai?
7.
Apa
faktor kunci keberhasilan hubungan antara PT Bumi Serpong Damai dan media
massa?
·
Data
Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.
·
Data
Sekunder
Data sekunder adalah
data yang didapat dari buku serta materi tertulis yang relevan dengan tujuan penelitian. Jika
dikaitkan dengan penelitian, maka data
sekunder Penulis peroleh melalui pengumpulan data dari pihak PT Bumi
Serpong Damai (Company Profile), berupa
dokumen atau arsip-arsip tertulis lainnya maupun dokumentasi dan website resmi
www.bsdcity.com. Selain itu Penulis juga
menggunakan beberapa buku maupun website yang berkaitan dengan penelitian Penulis (Studi Pustaka).
3.2.3 Narasumber
Peneliti akan melakukan penelitian ini dengan
melibatkan tiga narasumber, diantaranya : Public Relations PT Bumi Serpong
Damai, Abiyu Ilham Hafid (Consumen), Media Cetak Tangsel Pos
3.2.4
Unit Analisis
Unit Analisis adalah
satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian atau dapat di
artikan sebagai suatu yang berkaitan dengan fokus atau komponen yang di teliti.
Unit Analisis dalam penelitian ini adalah Kegiatan Media Relations yang di
lakukan Public Relations PT Bumi Serpong Damai.
3.3 Tahap Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan tahap analisis data dengan menggunakan purposive sampling.
Dimana purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling
dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri
khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian. Menurut Sugiyono, Pusposive Sampling adalah teknik
untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Alasan
menggunakan purposive sampling yaitu mengurangi batasan yang mneghalangi
peneliti mengambil sampel secara random (acak). Sehingga saat menggunakan
purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukakan.
Adapun sifat penelitian
dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif dimana data yang dikumpulkan
tidak berbentuk angka tetapi berbentuk kalimat, pernyataan dan kata. Tujuannya
agar menggambarkan secara detail dan relatif akurat mengenai topic yang diangkat
dalam penelitian ini.
3.4 Fokus Penelitian
Objek
Penelitian
|
Elemen
|
Evidensi
|
Teknik
Penelitian
|
ANALISIS KEGIATAN MEDIA RELATIONS PT BUMI
SERPONG DAMAI DALAM MENINGKATKAN CITRA BUMI SERPONG DAMAI
|
Media Relations
a. By serving the media
b. By establishing a reputation for
reliability
c. By supplying good copy
d. By coorperations in providing material
e. By providing verifications facilities
f. By building personal relationship with
the media.
Citra
|
a. Pada tataran ini, seorang Public
Relations dituntut untuk memberikan pelayanannya kepada media massa.
b. Strategi yang dilakukan oleh public
relations
sebagai upaya untuk menegakkan reputasi
perusahaan
c. Strategi dengan memasok naskah informasi yang baik.
d. strategi yang dilakukan dengan kerja sama yang baik dalam
menyediakanbahan indormasi.
e. Seorang Public Relations
juga harus memikirkan fasilitas yang harus disediakan bagi pekerja-pekerja
media.
f. Strategi ini merupakan
strategi yang dilakukan dengan membangun hubungan secara personal antara
public relations dengan media massa.
Citra merupakan
salah satu pengaruh penting yang harus dimiliki PT Bumi Serpong Damai untuk
mendapatkan kepercayaan oleh para konsumen
|
Observasi Lapangan dan Wawancara
Observasi Lapangan dan Wawancara
|
3.5 Tahap Analisis Data dan Reseprentasi Data
Dalam penelitian ini,
teknik analisis data yang Penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a. Mulai dari mengumpulkan data dan informasi yang
diperoleh melalui wawancara mendalam
dengan Key Informan dan Informan.
b. Hasil pengamatan maupun literatur buku kemudian
dihubungkan dengan masalah pokok
penelitian, juga faktor-faktor pendukung atau penghambat yang memberikan pengaruh.
c. Dari rangkaian analisis tersebut, diungkapkan evaluasi
kegiatan yang dilakukan, ditarik
kesimpulan untuk memberikan alternatif jalan ke luar dari permasalahan
yang ada sebagai jawaban dari rumusan
masalah.
3.6
Teknik Keabsahan Data
Peneliti menggunakan triagulasi sebagai
teknik untuk menjawab keabsahan data. “Triagulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian”
·
Triangulasi
Data
Yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data, seperti
mengumpulkan data dari perusahaan, hasil
observasi, dan hasil wawancara dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki
sudut pandang yang berbeda.
Dari bentuk-bentuk triangulasi di atas yang Penulis
gunakan adalah triangulasi data karena
dalam penelitian ini Penulis melakukan metode wawancara yang ditunjang
dengan metode observasi pada saat
wawancara dilakukan.
3.7
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penulis melakukan wawancara dan observasi langsung ke PT
Bumi Serpong Damai. Penelitian ini
dilakukan pada awal bulan September sampai dengan akhir bulan Januari. Penelitian
dilakukan di Departemen Corporate Communications & Relationship PT Bumi
Serpong Damai. Lokasi kantor yang berada
di Kompleks Ruko Golden Road C 26 No. 103A-103, Jalan Pahlawan Seribu, Serpong,
Tangerang 15322.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, M, A. Oemi. Dasar-dasar Public Relations, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2001.
Sumirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Publik Relations, Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2003.
Prastowo, Andi. Penelitian kualitatif, Ar-ruz Media, Yogyakarta, 2011.
Ellys, Lestari, Pambayun. One Stop Qualitative Research Methodology In Communication, Lentera
Ilmu Cendekia, Jakarta, 2013
Komentar
Posting Komentar